Saat ini Negara berkembang dan tidak
terkecuali Indonesia menjadi salah satu pasar yang menggiurkan masuknya produk
yang berasal dari Negara maju. Produk yang masuk tersebut meliputi barang dan
jasa dengan segala jenisnya. Berbagai produk tersebut ternyata memiliki tingkat
penjualan yang tinggi, hal ini disebabkan konsumen atau masyarakat Indonesia
begitu antusias menyenangi produk dari luar tersebut.
Kondisi ini lebih jauh telah merobah
tatanan berpikir masyarakat dari konsumtif pada produk local ke produk berkelas
internasional . Alasannya sederhana karena produk internasional khususnya dari
Negara maju lebih berkualitas dan berkelas. Kondisi ini ternyata berpengaruh
kepada gaya hidup dan cara berpikir masyarakat Indonesia yang selama ini begitu
sangat berbudaya nusantara kearah berpikir kapitalis
Memang harus diakui masuknya produk
fast food seperti burger, KFC, CFC, Hokben, Coca cola, pepsi dan berbagai jenis
makanan lainnya, telah menyebabkan lidah masyarakat Indonesia yang dahulunya
makan kacang rebus, ketela rebus, kerak telor, minim bajigur, bandrek dll mulai
tersingkir. Sering dengan promosi yang besar besaran dilakukan oleh Negara maju
yang notabene mereka memiliki sumber dana yang besar dan mencukupi untuk
melakukan itu,
Kondisi ini sebenarnya juga terjadi
pada produk jasa seperti masuknya pesawat air esia ke beberapa wilayah
penerbangan domestic Indonesia seperti dari medan ke bandung saat ini bias
pakai air asia dan berbagai tempat lain yang pasti terus pasti akan terjadi.
Kalau kita bicara produk impor mungkin
selama ini sudah sering beberapa jenis produk impor yang masuk ke Indonesia
seperti beras dan gula dari Thailand, daging sapi dari Australia dan berbaai
jenis komoditi lainnya.
Ada konsep dan kampanye yang terus
didengungkan pada masyarakat Indonesia adalah sebaiknya indoensia jangan
menjadi bangsa produsen namun lebih baik menjadi bangsa pedagang, sehingga
orang orang indoensia tidak perlu repot repot untuk bercocok tanam dllnya namun
cukup dengan hanya membeli dari luar dan kemudian menjual lagi. sehingga tidak
perlu susah susah menjadi petani, berkebun dll, sehingga konsep ini menjadi pro
dan kontra.
Pengaruh budaya luar juga semakin
terlihat jika ada sebagian anak anak generasi sekarang yang tidak lagi patuh
dengan nasehat orang tua atau tidak begitu menghargai orang tua seperti yang
diajarkan oleh orang terdahulu. Ini menunjukan sopan santun yang kurang baik
dan budaya malu yang semakin terkikis. Kasus aborsi , anak bayi yang dibuang
dan berbagai kasus pergaulan bebas telah sering kita dengar dewasa ini, telah
mampu memberikan bukti bukti otentik akan semua ini. Termasuk tentunya gaya
berpakaian yang telah begitu bebas dan jauh dari budaya masyarakat nusantara
yang sopan santun.
Ada pendapat kritis yang mengemukakan atas
semua ini yaitu bahwa para penbisnis kita tidak memiliki tingkat kreatifitas
tinggi dalam meramu produk budaya Indonesia ini untuk dimodifikasi secara
modern Seperti mengonsep topi blangkon dari jawa sebagai topi bergaya modern
namun tetap tidak meninggalkan cirri khas ke indoensia annya.
Termasuk baju adat dari berbagai
daerah nusantara ini sebagai baju yang memiliki sisi modern dan bias dipakai
oleh para mahasiswa ketika ingin kuliah dan berjalan jalan disore hari.
Atas
dasar kasus ini berikan pendapat dan pemikiran anda serta apa solusi yang
sebaiknya dilakukan guna menciptakan dan mempertahankan budaya Indonesia yang
benar benar dapat diterapkan pada seluruh sendi kehidupan rakyat Indonesia
hingga akhir zaman.
No comments:
Post a Comment